Kamis, 05 Januari 2012

Lingkungan Kultural dan Biotik

Diposting oleh Power of Environtment di 06.57
                Pada dasarnya lingkungan kultural sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia dan pemanfaatan sumber daya alam. Peningkatan jumlah penduduk di tiap-tiap negara secara otomatis juga berpengaruh terhadap peningkatan pemenuhan kebutuhan manusia (sumber daya alam). Hal ini terkait dengan pengelolaan sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya pemenuhan kebtuhan air bersih, bagaimana pengelolaan (distribusi, kontroling dan evaluasi, dll) agar sumber daya yang telah disediakan oleh alam dapat bersifat sustainable.
                Dengan pertumbuhan penuduk yang terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, tentu juga mempengaruhi pengelolaan SDAnya. Dibanding masyarakat yang primitive, masyarakat perkotaan sekarang cenerung hanya bisa menggunakan tanpa peduli kelestarian alam yang bisa saja rusak karena tanpa perhitungan. Misalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal, maka kawasan konservasi dijadikan kawasan permukiman. Sedangkan masyarakat primitif, hidup nomaden dan untuk memenuhi kebutuhan pangan, mereka hidup dengan bertani. Artinya, ketika penguasaan alat meningkat maka kerusakan lingkungan juga ikut meningkat.
                Perubahan budaya masyarakat tadi justru berdampak buruk pada kelestarian alam. Untuk itu diperlukan pengendalian agar tetap terjaga keseimbangan ekosistemnya. Apalagi saat ini sudah banyak industri yang dibangun yang seringkali membuang limbah tanpa ada pengolahan. Pembuangan limbah sembarangan tanpa ada netralisir, dapat mencemari lingkungan sekitarnya dan dapat merusak rantai kehidupan.
                Upaya untuk melestarikan sumber daya alam (lingkungan biotik) dapat dilakukan dengan preservasi dan konservasi. Preservasi merupakan upaya pemeliharaan apa yang ada sesuai kebutuhan makhluk hidup seperti kondisi lingkungan aslinya (dilakukan dengan tidak ada pemindahan/ transfer ke habitat lainnya). Sedangkan yang dimaksud dengan konservasi adalah upaya perlindungan lingkungan termasuk makhluk hidup di dalamnya (ada kemungkinan upaya karantina, pemindahan flora/fauna pada lingkungan baru).
                Berkaitan dengan teori etika lingkungan yaitu ekosentrisme, dimana pemusatan etika pada seluruh komunitas ekologis, baik yang hidup maupun tidak. Preservasi bertujuan untuk menjaga keseimbangna ekosistem, sedangkan konservasi lebih berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang berkonsep eco-development. Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, kestabilan ekosistem merupakan penentu utama di samping sektor basis di masing-masing wilayah. kestabilan ekosistem iperlukan untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam yang nantinya diolah oleh manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
                Preservasi tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian lingkungan, tetapi juga dapat menghasilkan investasi bagi wilayah tersebut. Misalnya Taman Mini Nasional, dari nilai ekonomi dapat isajikan sebagai tempat wisata, sekaligus sebagai upaya pelestarian flora dan fauna yang langka (nilai lingkungan), dan sebagai tempat wisata bernuansa pendidikan dengan nama-nama latin untuk setiap flora yang disajikan (nilai sosial-budaya), dan masih banyak lagi.
                Meskipun ada banyak upaya untuk melestarikan lingkungan, tetapi ada halangan yang terkadang sulit untuk diatasi. Masalah yang paling krusial saat ini adalah masalah ekonomi dan sosial, hal ini terkait dengan perilaku manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan. Undang-undang yang mengatur sumber daya alam memang sudah dibuat denga baik, namun kurang tegasnya pemerintah dalam memberi sanksi terhadap pelanggaran masih sering terjadi. Maraknya konversi lahan pertanian menjadi lahan permukiman masih terus berlanjut hingga sekarang.
                Upaya pengendalian ini dapat berjalan apabila ada korrdinasi yang baik dari pemerintah, developer, dan masyarakat. Pemerintah berperan untuk mencetuskan peraturan yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan sumber daya alam. Developer adalah investor dalam rangka pembangunan di suatu wilayah, yang tentu saja harus verkonsep lingkungan/eco-development. Dan masyarakat di sini merupakan penikmat sekaligus mengontrol pembangunan yang sedang berjalan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Environment Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review